Minggu, 24 Maret 2013

Harga Gabah Kering di Subang Turun

ANDIKABAR.BLOGSPOT.COM - Harga gabah di tingkat petani di Kabupaten Subang mengalami penurunan sejak awal bulan ini. Adanya panen raya diduga menjadi penyebab turunnya harga gabah.
Sajidin, petani di Kecamatan Pagaden Barat, Kabupaten Subang, mengatakan, gabah kering panen (GKP) saat ini hanya dihargai Rp 3.800 per kilogram. Padahal pada bulan lalu, GKP menyentuh angka Rp 4.500-Rp 5.000 per kilogram.

"Bandar (tengkulak) membeli gabah dengan harga murah karena katanya sekarang di hampir semua daerah sedang panen sehingga harga menjadi turun," katanya, Minggu (24/3).

Menurut Sajidin, panen di Kecamatan Pagaden Barat baru saja berjalan sekitar tiga pekan. Biasanya di awal panen harga gabah masih tinggi, tapi saat ini justru murah karena kecamatan lain di Kabupaten Subang juga panen secara serentak. "Kalau panennya serentak, memang suka murah," ujar Sajidin.

Petani lain, Latif, menduga harga gabah pada pekan depan akan terus turun seiring dengan makin ramainya panen di wilayah Kabupaten Subang. "Bisa jadi pekan depan harga GKP menyentuh Rp 3.500 per kilogram," katanya.

Karena itu, kata dia, beberapa petani lebih memilih menyimpan dulu gabahnya. Petani tidak langsung menjual gabah begitu panen selesai karena merasa rugi jika harga jual anjlok. Petani baru akan menjual gabah di saat musim paceklik (bukan panen), dengan pertimbangan harga gabah jauh lebih mahal.

"Tapi sedikit juga yang melakukan itu karena rata-rata petani butuh modal untuk kembali menanam padi. Kalau bukan dari hasil menjual gabah saat panen, ya mau dapat modal dari mana lagi?" kata Latif.
Subang merupakan satu di antara kabupaten di Jawa Barat yang merupakan lumbung padi. Areal persawahan untuk tanaman padi di Subang tersebar hampir di semua kecamatan.

GKP Rp 3.800 per kilogram sebenarnya masih di atas harga pembelian pemerintah (HPP). HPP untuk GKP pada 2012 sebesar Rp 3.250 per kilogram, dan tahun ini belum ada kenaikan HPP baik gabah maupun beras.

Sejumlah sentra cabai di Tanah Air sebenarnya tidak kekurangan produksi. Namun, petani tidak dapat menikmati harga yang tinggi di pasar. Harga cabai di tingkat petani relatif rendah dan melambung saat tiba di pasar di Jakarta.

Saat ini misalnya, harga cabai rawit merah yang biasanya Rp 25.000 menjadi Rp 50.000 per kilogram. Pemerintah telah mengakui distribusi cabai kurang bagus.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa, pekan lalu mengatakan, persoalan cabai itu dipengaruhi pasokan yang berkurang akibat musim hujan. Dengan kondisi itu, pemerintah akan berupaya menambah pasokan.(asf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar