Senin, 01 September 2014

Profesional Sudah Tak Nyaman di BUMN, Karen & Nur Pamudji nyatakan hengkang

ANDIKABAR - JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus segera mencari sosok profesional seperti Karen Agustiawan dan Nur Pamudji untuk menjadi pemimpin di perusahaan BUMN.

Seperti diketahui, Karen Agustiawan per 1 Oktober 2014 secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero), sedangkan Nur Pamudji terus mendesak proses pengunduran dirinya dari Direktur Utama PT PLN (Persero).

"Mundurnya Karen dan Nur Pamudji itu karena sudah ketidaknyamanan direksi BUMN yang profesional untuk bekerja di BUMN," kata pengamat BUMN, Said Didu, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (22/8/2014).

Said Didu menuturkan, ketidaknyamanan profesional seperti Karen Agustiawan dan Nur Pamudji menjadi pemimpin di BUMN ini lantaran adanya intervensi-intervensi yang dilakukan kepada BUMN.

"Kasus Karen dan Nur pamudji itu puncak ketidaknyamanan direksi yang baik di BUMN," tambahnya.

Diketahui, Karen Agustiawan dilantik sebagai direktur hulu pada 5 Maret 2008. Kemudian, pada 5 Februari 2009 dilantik sebagai Direktur Utama sehingga masa jabatannya sebagai anggota direksi untuk periode 5 tahun berakhir pada 4 Maret 2014. Selanjutnya pada 5 Maret 2013, Pemegang Saham kemudian memutuskan memperpanjang masa jabatan Karen untuk periode 5 tahun kedua.

Adapun, pengunduran dirinya sebagai Direktur Utama Pertamina lantaran alasan pribadi yang ingin fokus mengurus keluarga dan juga keterima menjadi dosen di Harvard University, Boston, Amerika Serikat (AS). Tidak hanya itu, pengunduran diri Karen juga secara resmi pada 1 Oktober 2014.

Sementara Nur Pamudji, telah melakukan pengunduran diri sudah lama diajukan kepada dirinya. Tidak hanya itu, alasan pengunduran diri yang diajukan Nur Pamudji lantaran merasa profesinya dikriminalisasi terkait kasus dugaan korupsi proyek pengadaan flame turbin pada 12 Pembangkit Listrik Gas Sektor Pembangkit Belawan tahun anggaran 2007-2009. (rzk)