Jumat, 22 Maret 2013

Tim Pemburu Aset Century di Luar Negeri Hanya Habiskan Duit

ANDIKABAR.BLOGSPOT.COM - Anggota tim pengawas kasus mega skandal Bank Century DPR RI, Fachri Hamzah mengatakan jika Tim Pemburut aset Bank Century di Luar Negeri yang dipimpin oleh wakil menteri hukum dan HAM, Denny Indrayana hanya menghabiskan anggaran negara saja.

Pasalnya, kata Fachri, anggaran yang digunakan oleh Deni selama Rp 15 Miliar per tahun tidak pernah menghasilkan apa-apa.

"Deni habiskan Rp 15 Miliar per tahun ke Luar Negeri. tapi sampai hari ini Nol," kata Fachri di Gedung DPR RI, Kamis (21/3).

Sedangkan, kata politikus PKS itu, Kejaksaan dan Polri memberikan hasil dalam pengejaran aset Bank Century di Dalam Negeri.

"Tapi dalam negeri Kepolisain dan Kejksaan melakukan pengejaran yang berartu meskipun secara diam-diam," tegas Fachri.

Diketahui PT GNU telah membeli hak aset Yayasan Fatmawati berupa tanah lebih dari 20 hektar di Jakarta Selatan. Kemudian, PT GNU menjual saham dan asetnya itu ke Ancora Land.

PT GNU adalah perusahaan yang dikomandoi oleh Totok Kuncoro. Selain aktif di PT GNU, Totok yang telah dijadikan tersangka dalam kasus perbankan dan pencucian uang, juga merupakan pemegang saham di PT Antaboga Delta Securitas (ADS) dan PT Tirtamas Nusa Surya (TNS).

Kejahatan Totok, menurut hasil investigasi polisi, di antaranya adalah menggelapkan dana nasabah ADS yang sebelumnya ditempatkan di Bank Century. Sedangkan di PT TNS yang berafiliasi dengan Bank Century, Totok juga melakukan penjualan atau penggelapan aset yang diagunkan (AYDA).

PT GNU diketahui memiliki aset tanah seluas lebih dari 20 hektar di Kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, yang ditaksir senilai Rp 2 triliun lebih.(andikasuaka)

Fania & Fenia Masih Kritis Setelah Operasi Pemisahan

ANDIKABAR.BLOGSPOT.COM - Pasca-operasi pemisahan di RSU Soetomo, Surabaya, kondisi bayi kembar siam, Fania Aqya Aurora Putri dan Fenia Aqya Aurora Putri, masih kritis. Kondisi Fenia lebih drop ketimbang Fania.

Ketua tim dokter kembar siam RSU Soetomo, Agus Haryanto, Kamis (21/3/2013), menjelaskan, Fenia mengalami luka cukup lebar pasca-operasi. Bayi tersebut juga mengalami ompalopel atau dinding perut tidak menutup sempurna. Selain itu, Fenia mempunyai kelainan jantung yang kompleks.

Saat ini, Fenia masih bergantung dengan alat bantu pernafasan atau respirator. Pasalnya, kandungan oksigen dalam darah serta tekanan darahnya menurun. Oksigenasi pada Fenia sempat drop di angka 75 atau di bawah kondisi stabil.

Sementara itu, lanjut Agus, kondisi Fania tak seburuk saudaranya. Oksigenasi sudah mencapai 100 persen. Tim dokter juga sudah melepas respirator yang digunakan Fania selama menjalani perawatan di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSU Soetomo. Saat ini, Fania juga sudah diberi cairan glukosa untuk merangsang gerak pada ususnya.

Menurut Agus, secara umum, Fania dan Fenia masih dalam fase kritis sehingga harus diobservasi secara intensif. Bila fase kritis terlewati, bayi dari pasangan Endang dan Jemadi, warga Kabupaten Ponorogo, itu akan dipindah ke ruang ICU. (andikasuaka)

Yulianis Sempat Diteror Oleh Nazaruddin

ANDIKABAR.BLOGSPOT.COM - Mantan Wakil Direktur Keuangan PT Anugrah Nusantara, Yulianis, mengaku sempat diancam oleh mantan bosnya, Muhammad Nazaruddin. Bukan hanya diteror melalui telefon, dia juga kerap disudutkan oleh mantan Bendara Partai Demokrat itu.

"Pak Nazar ada, teror-teror saya di-tersangka-kan, menjadi tersangka di Bareskrim, banyak lah. Ada salah satu teman saya melaporkan saya ke Bareskrim. Melalu telefon juga," kata Yulianis, dalam Wawancara Ekslusif RCTI  dengan pembawa acara Michael Tjandra, yang disiarkan Sabtu (23/3/2013) dini hari.

Dia memastikan, tidak ada yang menerornya lagi saat ini. Teror yang dia dapat, hanyalah dari Nazaruddin. “Alhamdulillah sampai saat ini belum ada (selain Nazaruddin)," ujarnya.

Dia juga takut, yang menimpa saat ini pada dirinya dimanfaatkan orang lain. Namun, dia tidak mau menduga siapa yang memanfaatkan dirinya untuk kepentingan tertentu.

Yulianis juga merasa saat ini dirinya seperti terjebak dalam perang bintang. Namun bagaimanapun juga, dia yang sudah hampir dua tahun ini menjadi saksi dalam sembilan persidangan dengan kasus korupsi, menyerahkan seluruh proses hukum kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Nama-nama itu sudah saya sebut di persidangan, tinggal KPK menindaklanjuti apa yang sudah saya bicarakan di persidangan, saya sih ngomong apa adanya," pungkasnya. (andikasuaka)

Ratusan Warga Jakarta Barat Terjangkit DBD

ANDIKABAR.BLOGSPOT.COM - Ratusan warga di wilayah Jakarta Barat, menderita penyakit demam berdarah (DBD), dalam kurun waktu tiga bulan tercatat sedikitnya 535 warga yang menderita. Wabah DBD yang melanda Jakarta disebabkan karena perubahan musim, dari musim hujan ke musim kemarau.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Widyawati mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari 15 Rumah Sakit, Puskesmas, dan laporan masyarakat. "Setelah dilakukan penelitian di laboratorium, hanya sekitar 153 orang yang positif mengalami penyakit DBD," ujar Widya, Jumat (22/3/2013).

Menurutnya, wilayah yang paling banyak berada di Kecamatan Cengkareng 27 orang, Kecamatan Grogol Petamburan 30 orang, Kecamatan Kalideres 27 orang, Kecamatan Kebon Jeruk 9 orang, dan Kecematan Taman Sari 14 orang.

"Karena memang wilayahnya kurang bersih, untuk itu warga harus mengontrol kebersihan lingkunganya," tuturnya.

Widya pun mengklaim, pihaknya kerap melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di setiap wilayah yang menjadi sasaran nyamuk Aides Agepty itu.

"Ciri-ciri orang yang mengidap terkena DBD, yaitu demam terus menerus selama lima hari, suhu panas tubuhnya meninggi, dan trombosit menurun," katanya. (andikasuaka)

                                          foto : pasien DBD

Mengapa Setneg Bisa Terbakar?

ANDIKABAR.BLOGSPOT.COM - Terbakarnya Kantor Sekretariat Negara (Setneg), Kamis, 21 Maret kemarin membuat publik bertanya-tanya. Pasalnya, peristiwa itu terjadi jelang isu penggulingan kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Mantan Sekretaris Militer era Presiden Megawati Soekarnoputeri, TB Hasanuddin heran dengan keteledoran pihak Setneg. Sebab, gedung tersebut juga tidak terlalu lama direhabilitasi. Di samping ada petugas yang siaga selama 24, namun ada pula dilengkapi dengan peralatan pemadam kebakaran yang cukup canggih. Lantas, kenapa peristiwa itu masih luput dari pantauan.

“Istana/Setneg terbakar? Wah kok bisa, semua orang pasti bertanya. Lalu bagaimana manajemen pemeliharaan dan kesiapan kompleks Istana kita? Gedung itu sebenarnya termasuk baru direhab, kecuali bangunan dasarnya. Seharusnya saluran-saluran listriknya juga relatif baru,” kata Hasanuddin, Jumat (22/3/2013).

“Kemudian di samping gedung ada pos pengawal, di bagian bawah ada petugas jaga Unit Keamanan Dalam (UKD), Semuanya siaga 1x24 jam. Ditiap sudut gedung itu ada alat pemadam kebebakan 10 sampai dengan 50 kg portable. Kemudian 50 meter dari gedung itu ada kendaraan pemadam kebakaran, posko pengawal dan posko UKD semuanya siaga 1x24 jam,” lanjut pria yang pernah menjadi ajudan Mantan Presiden BJ Habibie ini.

Herannya lagi, kata dia, kebakaran terjadi ketika jam kerja. “Lalu banyak pertanyaan misterius: kemana itu para pengawal ? Para petugas UKD? Para pegawai yang belum waktunya pulang? Lalu masìh terisi kah tabung-tabung pemadam kebakaran, padahal setiap tahun dianggarkan? Kemana itu kendaraan pemadam kebakaran, jangan-jangan operatornya tidak ada?” kata politikus PDI Perjuangan itu.

Semuanya kata dia, menunjukan lemah dan ringkihnya manajemen pengawasan dilingkungan Istana Negara. “Lha kalau ditempat kerja saja kita lalai, istana sebagai tempat presiden bekerja saja bisa terbakar, lalu bagaimana di tempat-tempat lain, seperti: kementrian, lembaga, gubernur, kantor bupati dan instansi-instansi pemerintah lainnya?,” pungkas mantan Danbrigif Pengamanan Ibu Kota era Presiden Abdurrahman Wahid. (andikasuaka)

Dukung Timnas, Penonton Rela Antri dari Subuh

ANDIKABAR.BLOGSPOT.COM - Animo masyarakat Indonesia untuk menonton tim nasional (Timnas) memang tak mengenal waktu. Salah satu pendukung Timnas, Jatmika mengaku telah antri sejak jam 4 subuh di loket Albina, Gelora Bung Karno, Jakarta.

Guna menyaksikan laga Timnas yang kali ini memiliki semangat baru, setelah terjadinya rujukan antara PSSI dan KPSI, membuat Jatmika rela mengantri mendapatkan tiket kategori dua. Tentu bergabungnya para pemain ISL dan IPL juga menjadi alasan baginya menyaksikan Timnas yang akan berhadapan dengan Arab Saudi di Pra Piala Asia 2015.

"Saya antri sejak jam 4 subuh. Kemarin juga datang ke Senayan, tapi tiket belum dijual. Saya tahu kabar kalau tiket bakal dijual pada jumat dari media online, tapi ternyata nihil," ucap Jatmika di loket Albina, Sabtu (23/3/2013).

Meski kecewa setelah tak mendapatkan tiket pada Jumat kemarin, namun tak melunturkan semangatnya. Dia pun mengakui ingin melihat idola barunya, Sergio van Dijk, untuk berkostum Merah Putih.

"Saya datang dari Bandung, pengin aja lihat van Dijk. Saya beli empat tiket. Untungnya sih, saya punya saudara di Bintaro, jadi enggak perlu nginep di Senayan," ujarnya.

Tepat pada pukul 9 WIB, pagi, akhirnya pihak panitia membuka loket Al Bina yang menyediakan tiket kategori 1 dan 2. Sempat terjadi keributan kecil, lantaran banyak calon penonton ada yang berusaha menitip kepada calon penonton yang berada di antrian terdepan. Sehingga menimbulkan emosi kecemburuan kepada calon penonton yang ada di barisan belakang.

Untuk pemesanan tiket, pihak panitia membatasinya hanya membeli lima tiket saja. Sementara panitia telah menyiapkan sebanyak 75.875 tiket untuk laga nanti. Namun, hanya 69.080 tiket yang akan dilepas untuk masyarakat, selebihnya disiapkan untuk para tamu undangan.

Berikut harga tiket laga Indonesia vs Arab Saudi:
VVIP: Rp 1 juta
VIP: Rp 500.000
Kategori 1: Rp 200.000
Kategori 2: Rp 100.000
Kategori 3: Rp 50.000
(andikasuaka)



Rico Ceper dan Ricky Jo Sempat Janjian Nonton Indonesia vs Arab Saudi

ANDIKABAR.BLOGSPOT.COM - Rico Ceper tak kalah kagetnya begitu mengetahui teman dekat Ricky Jo meninggal dunia. Padahal, sebelumnya mereka sempat janjian untuk menyaksikan laga Indonesia kontra Arab Saudi dalam kualifikasi Piala Asia 2015, di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan. "Kaget.

 Kemarin masih janjian buat nonton Indonesia-Arab Saudi," ucapnya, saat ditemui Sabtu, (23/3/2013) dinihari, di rumah duka, Komplek Pondok Kelapa Indah, Jakarta Timur. Rico dan Ricky lumayan sering kontak lewat pesawat telepon. Terutama, saat menjelang acara siaran langsung pertandingan sepak bola yang dipandunya.

Biasanya, Ricky bisa mengingatkan Rico sebanyak tiga sampai lima kali untuk menyaksikan siaran tersebut. "Dia memang paling rajin request, tiga sampai lima kali di jalan pasti request. Sampai saya tahu kabar, seharusnya siaran pukul dua, Spain-Finlandia. Kami selalu keep intouch," kenangnya.

Rico Ceper dan Ricky Jo bersahabat sejak tahun 1996. Ia tahu kiprah Ricky Jo dalam dunia hiburan, mulai dari nge-band, menyanyi solo, sampai presenter acara olahraga.

Selama ini, Ricky tidak pernah mengeluh sakit kepada penyiar radio bersuara cadel itu. Makanya, Rico Ceper sangat kaget mendengar kabar sahabatnya itu telah tiada karena mendapat serangan jantung.(andikasuaka)



4 Tahanan Lapas Sleman Tewas Ditembak, Setelah diserbu Oknum Kopassus

Andikabar.blogspot.com - Humas Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Akbar Hadi Prabowo mengatakan, orang bersenjata itu memaksa masuk lapas melalui pintu portir. Mereka kemudian meminta petugas menunjukkan kamar empat penghuni.

"Setelah menemukan ada di kamar A5, mereka langsung menembaki 4 penghuni lapas dan mereka meninggal dunia," kata Akbar Hadi dalam keterangannya, Sabtu (23/3/2013).

Penyerangan ini terjadi sekitar pukul 01.30 WIB dini hari tadi. Sekelompok penyerang menggunakan topeng saat melakukan aksinya. Diduga para penyerang anggota Kopassus yang marah atas tewasnya rekan mereka.

4 Pelaku yang ditembak itu terlibat dalam pengeroyokan anggota Kopassus di Cafe Hugos di Yogyakarta beberapa waktu lalu. (andikasuaka)




Bukan Sekedar Kabar