ANDIKABAR - Kasus dugaan korupsi bus Transjakarta yang 'mangkrak' di Kejaksaan Agung membuat mahasiswa tergerak untuk mendorong dituntaskannya kasus ini.
Demonstran dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se-Jakarta Raya mendesak agar Komisi Pemberantasan Korupsi segera mengambil alih kasus dugaan korupsi dalam proyek pengadaan bus Transjakarta. Mereka menganggap, kasus tersebut perlu diambil alih dari Kejaksaan Agung, karena bisa jadi ikut melibatkan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.
"KPK harus mengambil alis kasus bus TranJakarta. KPK jangan tebang pilih, harus segera tangani kasus pengadaan TransJakarta," kata Sirojudin, koordinator massa, saat menggelar aksi di depan Gedung KPK, Kamis 7 Agustus 2014, seperti diberitakan vivanews.
Massa demonstran pun memberikan pakaian dalam wanita yang ditujukan kepada pimpinan KPK. Hal tersebut merupakan simbol, agar KPK berani dalam mengusut kasus tersebut, sekalipun melibatkan Jokowi.
"Kami juga tadi memberikan celana dalam wanita pada KPK sebagai simbol agar KPK tidak banci menangani kasus TransJakarta," kata Sirojudin.
Diketahui, Kasus penggelembungan dana pengadaan bus TransJakarta membelit mantan Kepala Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Udar Pristono yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Bukan hanya Udar, ada tiga orang lain yang juga menjadi tersangka.
Setelah diperiksa penyidik Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung, Udar mengaku, semua pekerjaan yang dilakukannya terkait pengadaan TransJakarta diketahui oleh Jokowi. Sementara itu, Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, Widyo Pramono, mengatakan, hingga saat ini belum ada keterkaitan Jokowi dalam kasus Udar. (ren)
Demonstran dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se-Jakarta Raya mendesak agar Komisi Pemberantasan Korupsi segera mengambil alih kasus dugaan korupsi dalam proyek pengadaan bus Transjakarta. Mereka menganggap, kasus tersebut perlu diambil alih dari Kejaksaan Agung, karena bisa jadi ikut melibatkan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.
"KPK harus mengambil alis kasus bus TranJakarta. KPK jangan tebang pilih, harus segera tangani kasus pengadaan TransJakarta," kata Sirojudin, koordinator massa, saat menggelar aksi di depan Gedung KPK, Kamis 7 Agustus 2014, seperti diberitakan vivanews.
Massa demonstran pun memberikan pakaian dalam wanita yang ditujukan kepada pimpinan KPK. Hal tersebut merupakan simbol, agar KPK berani dalam mengusut kasus tersebut, sekalipun melibatkan Jokowi.
"Kami juga tadi memberikan celana dalam wanita pada KPK sebagai simbol agar KPK tidak banci menangani kasus TransJakarta," kata Sirojudin.
Diketahui, Kasus penggelembungan dana pengadaan bus TransJakarta membelit mantan Kepala Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Udar Pristono yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Bukan hanya Udar, ada tiga orang lain yang juga menjadi tersangka.
Setelah diperiksa penyidik Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung, Udar mengaku, semua pekerjaan yang dilakukannya terkait pengadaan TransJakarta diketahui oleh Jokowi. Sementara itu, Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, Widyo Pramono, mengatakan, hingga saat ini belum ada keterkaitan Jokowi dalam kasus Udar. (ren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar